Senin, 14 Maret 2011

Pria Suara Ngebass Tukang Selingkuh

PENELITIAN yang dipimpin psikolog Jill O'Connor dari Canada McMaster University di Hamilton mengungkap, pria dan wanita yang memiliki suara sangat feminin (untuk wanita) dan sangat maskulin (untuk pria) dinilai lebih tinggi risiko perselingkuhannya dibanding orang lain.
“Secara khusus, wanita dengan risiko tinggi perselingkuhan memiliki risiko yang sama dengan pria bersuara maskulin," tulis penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychology ini.
Para psikolog mencari alasan mungkin saja evolusi mengubah bentuk hubungan sosial. Mereka mencari bukti pada teori "seleksi seksual" yang biasanya terlihat pada hewan primata yang dikenal mirip manusia.
Teori “seleksi seksual” merupakan gagasan evolusi yang diusulkan Charles Darwin yang menyatakan bahwa persaingan antara (dan antar) pria dan wanita untuk mencari pasangan dan menghasilkan keturunan akan mengarahkan individu untuk meneruskannya ke generasi berikutnya. Ini semacam persaingan menggoda, yang biasa dilakukan spesies, seperti zebra dan kura-kura.
Kaitan testosteron dan suara
Pada pria, penelitian dilakukan pada testosteron sebagai salah satu tempat yang kuat untuk mencari sinyal perselingkuhan. Pria dengan kadar testosteron lebih tinggi cenderung memiliki status lebih tinggi dalam lingkungan sosial dan dilihat oleh wanita sebagai pria yang lebih menarik.
"Kadar testosteron pria berkaitan dengan strategi mencari pasangan, dan khususnya dengan ketidaksetiaan seksual," catat para peneliti, mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa pria tinggi testosteron cenderung membohongi istri-istri mereka.
Tekanan suara dipengaruhi tingkat testosteron pada usia pubertas. Para peneliti menyatakan, suara dalam berfungsi sebagai sinyal untuk wanita bahwa pria tersebut bukan hanya menarik, tapi juga berpotensi selingkuh.
"Pria bersuara dalam tidak hanya dinilai lebih menarik, tetapi dikaitkan pula dengan jumlah partner seks dan keberhasilan reproduksi yang lebih besar daripada pria bersuara lebih tinggi atau melengking," jelas peneliti.
Sementara di antara wanita, mereka yang bersuara lebih feminin alias tinggi berhubungan dengan kadar estrogen yang tinggi dan menunjukkan kemampuan reproduksi yang baik.
"Wanita dengan suara yang lebih menarik dilaporkan memiliki lebih banyak mitra seks, dan lebih sering dipilih oleh pria berpasangan sebagai mitra seks (di luar nikah)," jelas para peneliti.
Penelitian
Untuk mencari tahu hubungan suara dengan potensi selingkuh, para peneliti meminta 49 pria dan 55 wanita usia kuliah, untuk menilai suara dari sembilan pria dan sembilan wanita, baik yang memiliki suara tinggi maupun rendah. Para relawan ditanya, "Mana seseorang yang menurut Anda lebih mungkin untuk selingkuh dari pasangan mereka?" dan "Mana yang lebih menarik?".
“Mereka hanya mendengarkan suara, bukan isi pembicaraan dikatakan suara itu," tegas OConnor.
Baik pria dan wanita sama-sama melihat bahwa wanita dengan suara bernada tinggi lebih menarik dan lebih mungkin menjadi peselingkuh. Dan, wanita melihat pria dengan suara dalam lebih mungkin selingkuh.
"Apa yang kita gambarkan di sini adalah pengamatan perilaku saat ini. Perilaku seksual bukan hanya tentang hormon dan biologi, ada banyak hal yang terjadi dalam hubungan," kata OConnor.
"Secara keseluruhan, hipotesis membuat banyak pandangan bahwa pria dengan suara lebih dalam dan testosteron lebih tinggi lebih mungkin terlibat dalam hubungan (di luar nikah)," kata antropolog biologi David Puts dari Penn State

0 komentar:

Posting Komentar